Minggu, 18 Agustus 2013

Cara Menemukan Sumber Ilmu Pengetahuan


Alam Semesta (universe) merupakan sumber utama dari ilmu pengetahuan. Berbagai observasi / pengamatan oleh manusia telah dilakukan berabad-abad yang lalu. Aktifitas membaca atau mengamati atau mengobservasi alam semesta merupakan kegiatan yang tua dilakukan manusia sepanjang perjalanan sejarahnya.

Hasil pengamatan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk tulisan sebagai rekaman hasil . Warisan peradaban dunia memperlihat berbagai bentuk tulisan mulai dari yang dipahatkan dibatu, dinding, serta yang ditorehkan di kulit-kulit binatang, parkemen, daun lontar dan sebagainya. Tulisan-tulisan ini merupakan rekaman dari pengalaman, pengetahuan dan sistem pengetahuan (ilmu pengetahuan) yang dimiliki umat manusia.

Kemudian dari pengetahuan yang dimiliki manusia, manusia berusaha mevisualisasikan / menggambarkan hasi penemuan dari pengetahuan yang dimiliki dalam bentuk karya dengan membangun berbagi situs, seperti: candi, piramida, kubur batu, serta berbagai bentuk artefak lainnya dalam bentuk karya fisik (Artefact). Karya fisik ini menjadi pertanda adanya pengetahuan dan sistem pengetahuan yang dimiliki manusia pendukung karya fisik tersebut.

Selain itu, terdapat tulisan-tulisan yang sengaja disusun untuk merangkai dan merekam pengetahuan dan system pengetahuan. Pengetahuan dan system pengetahuan yang dimiliki manusia dapat ditelusuri dari berbagai hasil tulisan dari manusia sepanjang sejarah peradaban manusia.

Artefact dan buku dapat dijadikan panduan awal untuk melakukan pengamatan dan penelitian secara mendalam tentang suatu fenomena alam semesta. Ini menjadi gambaran umum tentang sumber ilmu pengetahuan. (Y. Setiyo Hadi, 18082013)

Sabtu, 17 Agustus 2013

Sumber Ilmu Pengetahuan



Ilmu Pengetahuan (sceience) didefinisikan sebagai usaha yang sistematis mendapatkan dan mengolah pengetahuan (knowledge) sehingga muncul penjelasan yang dapat diuji serta mengandung prediksi  yang nyata dan benar. Ilmu pengetahuan ibaratnya bangunan istana yang tersusun sedemikian rupa sehingga istana tersebut berfungsi sebagai istana.

Bangunan ilmu pengetahuan adalah kehidupan di alam semesta (universe) ini. Alam semesta menjadi obyek dan sumber dari ilmu pengetahuan sejak awal sejarah umat manusia. Manusia sendiri termasuk dalam bagian dari keberadaan alam semesta.

Kosmologi (cosmology), mengenai segala keteraturan (cosmos= yang teratur, lawannya chaos: yang tidak teratur), menjadi pengetahuan yang tertua dalam sejarah umat manusia di berbagai peradaban manusia. Keteraturan alam menjadi obyek pengamatan (observation) yang utama dari berbagai aktifitas manusia menyusun system pengetahuannya (science) untuk menunjang kelangsungan kehidupan.

Kosmologi dianggap sebagai usaha mendapatkan dan mengolah pengetahuan tentang alam. Bermula dari keluasan alam semesta (makrokosmos) menjadi obyek pengamatan,sampai unsure-unsur terkecil dari alam semesta (mikrokosmos) pun tidak luput dari ketertarikan manusia dalam meneliti keberadaan alam ini.

Manusia sebagai bagian dari alam semesta pun tidak luput sebagai obyek pengamatan dan penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan. Obyek manusia memunculkan pengetahuan sejarah (history) serta ilmu kemasyarakatan (social science), juga memuncul biologi yang melihat fisik serta jasad manusia, dan psikologi yang berkonsentrasi pada kejiwaan manusia.

Sumber utama dari ilmu pengetahuan (science) adalah obyek pengamatan, yaitu alam semesta berserta isi yang termasuk manusia yang ada di dalamnya. (Y. Setiyo Hadi, 17082013).

Rabu, 14 Agustus 2013

Objek Dan Subjek Dalam Ilmu Pengetahuan


Ilmu Pengetahuan (science) memiliki dua hal yang menjadi unsur utama saling berhubungan, yaitu: obyek dan subyek. Ilmu pengetahuan sendiri sangat berkaitan dengan pengalaman dan pengetahuan yang dialami manusia di lingkungan alam semesta, baik dalam skala kecil (diri sendiri) maupun yang lebih luas.

Alam semesta sebagai lingkungan hidup manusia dirasakan ada suatu entitas / bentuk yang berada di luar diri yang mempengaruhi kehidupan yang dianggap sebagai object / obyek atau sesuatu di luar diri. Kemudian juga diri sebagai yang mengalami dan mengamati menjadi subyek. Dengan demikian kondisi umum terbagi menjadi dua, yaitu: object yang diamati dan subyek yang menjadi pengamat.

Hubungan antara obyek dan subyek ini yang menjadi persoalan utama dalam kancah ilmu pengetahuan. Manusia sebagai subyek, sekaligus sebagai obyek. Ini dimusabkan bahwa manusia bagian dari alam semesta, sedangkan alam merupakan obyek yang diamati.

Bagaimana subyek terhubungkan dengan obyek merupakan permasalah dalam kancah ilmu pengetahuan sepanjang masa sejarah umat manusia. Serta, hubungan antar manusia sebagai subyek yang majemuk dalam melihat dan mempersepsikan / menilai suatu objek menjadi ladang yang luas dalam ranah ilmu pengetahuan.

Dari berbagai problema / permasalahan ilmu pengetahuan yang terkait hubungan dan sifat hubungan antara objek dengan subjek muncul dua bidang atau aspek pokok dalam ilmu pengetahuan. Pertama, Bidang atau Aspek Ontologi. Bidang berkaitan dengan entitas / bentuk serta karakter dari obyek yang ada. Aspek ini berkaitan dengan pertanyaan apa (what) tentang keberadaan suatu obyek. Ini menyang keberadaan obyek berupa jati diri entitas obyek (siapa / who) dan posisi tempat entitas tersebut (dimana / where) serta kapan entitas itu ada (kapan / when). Pertanyaan berkembang menjadi keinginan tahuan mengenai latar belakang muncul suatu entitas obyek (mengapa / why). Lima pokok pertanyaan tersebut merupakan bagian dari bidang atau aspek Ontologi dari ilmu pengetahuan (science).

Kedua, Bidang atau Aspek Epistemologi.Entitas suatu obyek tidak diketahui langsung begitu saja, namun melalui suatu proses sehingga menjadi suatu yang disebut ilmu pengetahuan. Proses dari tahu menjadi tahu serta dari tahu sedikit menjadi tahu banyak berkaitan dengan pertanyaan bagaimana (how) pengetahuan dan atau ilmu pengetahuan diperoleh dan dikembangkan. Bidang pertanyaan epistemologi apa pengetahuan, bagaimana penularannya, dan sejauh mana mungkin bagi suatu entitas untuk diketahui. Ini mencakup subyek dan obyek. (Y. Setiyo Hadi dari berbagai sumber).

Ilmu Pengetahuan atau Science


Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/File:The_Scientific_Universe.png

Science atau ilmu (dari bahasa Latin scientia, yang berarti "pengetahuan") adalah usaha yang sistematis membangun dan mengelola pengetahuan dalam bentuk keterangan yang dapat  diuji dan prediksi yang nyata. Pengertian lama, ilmu mengacu pada isi pengetahuan sendiri, yang dapat dijelaskan secara rasional dan dapat diterapkan secara tepat. Praktisi ilmu disebut ilmuwan atau scientist.

Zaman klasik, science dianggap sebagai pengetahuan yang erat dengan filsafat. Kemudian pada masa modern, Science dan Filsafat Alam digunakan secara spesifik dan berbeda. Abad ke-17 Masehi, filsafat alam (dikenal sebagai ilmu alam) dipandang terpisah dari filsafat.

Science di masa modern mengacu pada cara menemukan pengetahuan, tidak hanya substansi atau isi dari pengetahuan saja. Awalnya menjelaskan fenomena alam material Abad ke-17 dan 18 Masehi, seperti Newton tentang gerak, berusah merumuskan pengetahuan berkaitan dengan Hukum Alam.

Menginjak abad ke-19, science mulai mencari dan mengaitkannya dengan metode ilmiah. Metode Ilmiah merupakan cara disiplin untuk mempelajari alam, termasuk: fisika, geologi dan biologi. (Y. Setiyo Hadi Dari Berbagai Sumber).

STORY LINE BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur – Indonesia

  Story Line BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur –...