Rabu, 11 September 2013

Definisi Sebagai Langkah Awal Pengamatan Ilmiah


Segala sesuatu yang ada di alam ini mempunyai cirri-ciri yang berbeda dengan yang lainnya. Untuk menyebutkan cirri-ciri dari unsure yang berbeda-beda dengan memberi nama setiap unsure tersebut. Upaya memberi dan menemukan nama ini menjadi bagi utama dari mendapatkan definisi dari unsure-unsur yang menjadi subyek pengamatan.

Ikan adalah makhluk yang hidup di air.  Kemudian dibedakan antara ikan yang hidup di air laut dengan air tawar. Ini merupakan contoh dari langkah mendefinisikan suatu obyek di alam semesta.

Definisi mempunyai pengertian pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal. Pertama, Keterangan tentang cirri utama dari sesuatu (orang, benda, aktivitas, atau proses) menjadi hal yang penting dalam definisi. Definisi ini menjelaskan dan menerangkan suatu obyek dalam alam semesta ini.

Kedua, definisi merupakan batasan. Batasan yang membedakan ruang lingkup tentang unsure yang ada, serta batasan yang membedakan dengan yang lainnya. Contoh tentang mobil, maka definisi mobil berbeda dengan motor atau kendaraan lain, sehingga perbedaan ini menjadi batas antara mobil dan motor atau kendaraan lain.

Ketiga, definisi adalah rumusan tentang ruang lingkup dan cirri-ciri suatu pokok pembicaraan atau permasalahan. Dengan demikian definisi sesuatu dalam menjelaskan tentang suatu unsure atu permasalahan, sehingga orang memahami secara jelas tentang persoalan yang ada dan tidak timbul pertanyaan lagi.

Pernyataan tentang segala sesuatu mempunyai nama, menyimpulkan bahwa segala sesuatu tersebut memiliki definisi. Definisi merupakan penjabaran cirri-ciri yang dimiliki dari suatu nama.

Melakukan pendefinisian suatu permasalahan menjadi langkah awal dari proses karakterisasi. Karakterisasi sebagai langkah pertama dari metoda ilmiah menjadikan definisi permasalahan menjadi hal penting untuk melakukan pengamatan dan pengukuran dengan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang dimiliki dari permasalahan yang dikaji. (Y. Setiyo Hadi, 11092013)

Minggu, 01 September 2013

Memperoleh Ilmu Pengetahuan Dengan Metoda Ilmiah (Scientific Methode)


Ilmu pengetahuan atau science diperoleh melalui suatu proses ilmiah dengan menggunakan metoda ilmiah (scientific method). Metoda ilmiah merupakan proses untuk memperoleh pengetahuan secara sistematik.
Metoda Ilmiah sebagai proses memperoleh pengetahuan meliputi beberapa tahapan yang harus dijalankan. Sifat dari tahapan metoda ilmiah adalah siklus (melingkar saling terhubung satu dengan lainnya seperti suatu lingkaran). Tahapan metoda ilmiah tersebut adalah:
1.   Karakterisasi
2.   Hipotesis
3.   Prediksi
4.   Eksperimen
Karakterisasi merupakan upaya pengamatan dan pengukuran dengan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang dimiliki oleh obyek yang diteliti. Proses karakterisasi melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan.
Pengamatan seringkali memerlukan pengukuran dan atau perhitungan yang cermat. Pengukuran bias dilakukan dalam suatu tempat yang terukur, seperti dalam suatu laboratorium, dan atau obyek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi (terbuka) seperti bintang atau populasi manusia.
Pengukuran seringkali memerlukan peralatan (equipments), seperti: thermometer, spektoskop, mikroskop, voltmeter, dan sebagainya. Hasil pengukuran berupa tabulasi dalam table, gambar dalam grafik atau peta, serta statistika (korelasi dan regresi).
Hipotesis merupakan upaya menemukan hubungan dari hasil pengamatan dan pengukuran (karakterisasi). Hipotesisi ini merupakan pernyataan atau proposisi tentang adanya hubungan antara fakta yang dihasilkan dari pengamatan dan pengukuran.
Prediksi merupakan perkiraaan-perkiraan yang muncul dari pernyataan atau proposisi atau hipotesis suatu obyek. Ini merupakan upaya meramalkan atau memperkirakan berdasarkan suatu pernyataan atau hipotesis, sehingga prediksi merupakan proses deduksi dari pernyataan umum (hipotesis).
Eksperimen berupa menguji cobakan berbagai hipotesis dan atau prediksi untuk diketahui benar dan salahnya suatu pernyataan. Bahkan dari hasil eksperimen bisa ditemukan hal-hal yang tidak ada dalam hipotesis dan atau prediksi semula. (Y. Setiyo Hadi / 01092013).

STORY LINE BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur – Indonesia

  Story Line BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur –...