Senin, 30 November 2015

BERBICARA DAN MENULIS DENGAN FAKTA




“Eh …. Mana Faktanya dari pendapatmu itu?”, begitu sering pertanyaan ini diungkapkan dalam berbagai perbincangan argumentasi atau debat. Fakta memang harus dikedepankan dalam berargumentasi atau debat, karena dengan Fakta ini merupakan bukti dari kebenaran setiap argumentasi.

Fakta atau dalam bahasa Inggrisnya fact, A fact is something that has really occurred or is actually the case, sebuah fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi atau kasus yang sebenarnya. Fakta dapat ditunjukkan berdasarkan kesesuaian dengan pengalaman.

Fakta ilmiah dihasilkan dari suatu pengamatan atau observasi yang cermat secara berulang dengan suatu pengukuran. Fakta berasal dari kata Latin, factum, yang berarti yang dilakukan atau yang dikerjakan. Secara umum, fakta menunjukkan suatu atau kasus yang benar-benar terjadi.

Fakta mempunyai kesamaan dengan kebenaran, yang berlawanan dengan kebohongan. Fakta memunculkan norma dan cahaya (yang menerangi) suatu kebenaran. Kebenaran muncul dari fakta yang benar pula, serta membawa suatu kedamaian dan kesejahteraan.

Fakta harus dibedakan dengan Opini. Keduanya biasanya dipergunakan dalam perbincangan dan penulisan yang dikenal sebagai kalimat fakta dan kalimat opini, kedua memiliki perbedaan yang mencolok.

Kalimat fakta mengungkapkan segala sesuatu yang benar-benar terjadi dan ada buktinya. Kalimat fakta bukan hasil dari rekayasa atau perkiraan atau spekulas. Kalimat Fakta merupakan hasil dari upaya menjawab pertanya apa, dimana, kapan, dan siapa. Ciri utama kalimat fakta merupakan jawaban atas pertanyaan apa, dimana, kapan dan siapa.

Kalimat Opini merupakan pendapat, argument yang kebenarannya masih diraguka atau kejadian yang ambigu. Kalimat opini ini untuk menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.

Dari Berbagai Sumber.

Semoga Bermanfaat !!!

Y. Setiyo Hadi
Kencong, 30 November 2015)

Minggu, 15 November 2015

LAMADJANG TAHUN 1863





Penulis : Y. Setiyo Hadi (Sang Kelana Waktu)

Lamadjang, sebudah afdeeling di Jawa sebagai bagian dari Residentie Probolinggo yang berada di bagian selatan. Afdeeling / Kabupaten Lamadjang ini terdapat tiga distrik / kawedanan, yaitu: Lamadjang, Kandangan, dan Ranoe Lamongan.

(Penduduk Afdeeling / Kabupaten Lamadjang pada tahun 1863) sekitar 41.000 orang. Sungai mengalir melewati Lamadjang. Afdeeling Lamadjang ini memiliki 60 desa, sekitar 25.000 orang penduduknya berada di Distrik / Kawedanan Lamadjang.

Lamadjang memiliki ibukota yang namanya sama dengan nama afdeling / kabupaten Lamadjang. Ibukota Lamadjang terletak sekitar 30 pal dari Probolinggo, 57 pal dari Besoeki, dan 150 pal dari Banyuwang. Junghuhn pernah mengunjungi Lamadjang dalam tour penelitiannya.

Di Kota Lamadjang tinggal seorang Controleur (Pengawas) yang diletakkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Perkembangan populasi Lamadjang banyak didorong oleh perdagangan tembakau yang berpusat di Pasoeroewan.

Kondisi perumahan sudah tertata dengan baik, serta memiliki satu Pasanggrahan. Lamadjang juga memiliki Suikerfabriek alias Pabrik Gula yang areal tanamannya sekitar 250 bouw yang dikelola Mr. W. H. Baud.

(YSH – Sang Kelana Waktu, Kencong-15 November 2015)


Sumber:
Aardrijkskundig En Statistisch Woordenboek Nederlandsch Indie- Bewerkt Naar De Jongste En Beste Berigten Tweede Deel K- Q, Amsterdam : P. N. VAN KAMPEN, 1863, Halaman 312.

MERENONDERZOEK IN NEDERLANDSCH INDIË (Eenige resultaten der Duitsche Limnologische Soenda-Expeditie)

STORY LINE BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur – Indonesia

  Story Line BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur –...