![]() |
Add caption |
Ditulis Oleh: Y. Setiyo Hadi (Penulis
/ 081232299854 – sms aja terlebih dulu)
Bahan batu yang berbentuk bongkahan
(rough) untuk kemudian dijadikan sebagai akik atau permata melalui proses
pemotong / pembentukan serta pemolesan. Batu dipilih sesuai kualitas yang ada kemudian
dilakukan pemrosesan sehingga menjadi batu mulia atau akik yang siap
dipasarkan.
Dalam dunia perakikan setidaknya
terdapat dua teknik dalam pembuatan dan pembentukan batu bahan menjadi akik
yang siap dipasarkan. Teknik ini mengacu pada gaya dan bentuk yang dihasilkan
dari proses pembuatan batu akik. Kedua teknik tersebut adalah:
1.
Cabochon
Cabochon berasal dari kata bahasa
Prancis “caboche” yang berarti kepala atau kenop atau kubah kecil. Istilah
cabochon mengacu pada bentuk cutting / pemotongan dengan permukaan yang cembung
dan dibagian sisi lainnya datar / rata. Bentuk umumnya dari cabochon adalah
oval. Aplikasi teknik ini menunjukkan
buram.
Sesungguhnya, selain bentuk oval,
dalam teknik cabochon batu bahan kemudian dibentuk seperti bulat, bagaikan
tetes air, yang memiliki permukaan cembung dan sisi lainnya datar. Pemotongan “Cabs”
atau cembung merupakan pemotongan yang umum dipakai.
2.
Faceting
Faceting merupakan teknik yang
memotong batu dengan berbagai sudut di sisinya. Teknik yang menghasilkan bentuk
yang transparan alias tembus. Teknik yang digunakan dengan memotong batu dengan
beberapa sisi sudut bagian batu.
Nilai ekonomis dari proses pemotongan
faceting lebih tinggi ketimbang pemotongan teknik cabochon. Transparan atau
tembus dari faceting menjadi batu yang telah diproses akan terlihat keluar
kecermelangannya.
Kedua teknik ini, cabochon dan
faceting, merupakan bentuk yang paling umum yang digunakan dalam dunia
perakian.
SUMBER:
https://blogkoleksikikie.wordpress.com/2014/04/09/mengenal-istilah-cabochon-dalam-dunia-manik-manik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar