BANGKIT
DAN BERDAULAT!!! – REFLEKSI AWAL (#1)
Bangkit dan
Berdaulat!!! Dua kata motivasi, bagi diri penulis dalam menyikapi situasi dan
kondisi diri dan lingkungan untuk terus bergerak dan bergerak terus sampai
diantar ke liang lahat. Berhenti akan dilindas, menghindar akan terlindas pula,
tentu saja harus bangkit dan berdaulat.
Menjadikan
peristiwa-peristiwa masa lalu yang disebut sejarah yang selama ini dianggap sebagai
kata benda (noun) harus dijadikan kata kerja (verb). Mari kita kaji dan
renungkan makna dari hadirnya Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dijadikan
momentum Kemerdekaan Indonesia yang diperingati sebagai Hari Kemerdekaan
Indonesia, sebaga Hari Jadi Indonesia.
“Kami Bangsa Indonesia Dengan
Ini Menyatakan Kemerdekaan Indonesia”
Tidak serta merdeka
sepenuhnya ........ Pekik “Merdeka” menggema seantero Nusantara dengan harapan
kedaulatan sepenuhnya hadir di negara yang disebut Indonesia ..... para
pemimpin bangsa berupaya mengkonsolidasikan untuk mengusahakan “Hal-hal jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan
dalam tempo jang sesingkat-singkatnja”.
Akar rumput ......
mayoritas rakyat Indonesia diberbagai wilayah Nusantara .... memiliki harapan
besar terhadap kemerdekaan Indonesia .... dengan harapan kesejahteran dan
keadilan yang berkedaulatan ditangan bangsa Indonesia.
Di sisi lain, Belanda berusaha
kembali menjajah kembali dengan menelorkan slogan “Bersiap Tijd” .... Periode
Bersiap ......... dengan harapan Belanda kembali lagi mengusai Indonesia
...... sehingga pihakpihak yang
diuntungkan pada masa Hindia Belanda .... turut serta dalam Periode Bersiap
menyongsong kembalinya Belanda menguasai Indonesia .....
Gejolak terjadi di
berbagai wilayah Nusantara di saat para pemimpin bangsa mengusahakan “Hal-hal
jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja” .........
Periode Bersiap
[Bersiap Tijd] dalam sudut pandang Belanda, Belanda berusaha membonceng Sekutu,
dalam hal ini Inggris, untuk kembali menguasai Indonesia.
Setelah proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Sukarno pada 17 Agustus 1945 dan mencapai puncaknya
selama kekosongan kekuasaan antara penarikan pasukan pendudukan Jepang hadir
militer Inggris , sebelum penyerahan resmi kepada kehadiran militer Belanda pada
Maret 1946.
Inggris terkejut
setelah peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Palagan Ambarawa 20 Oktober
hingga 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah, Palagan Bojongkokosan terjadi
pada tanggal 9–12 Desember 1945 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ........ Milter
Inggris sebagai Pemenang dalam Perang Dunia II dibikin “keok” oleh gabungan
rakyat dan Tentara Rakyat Indonesia ....... Inggris sadar bahwa Indonesia bukan
medan perang mereka dan dimanfaatkan oleh Belanda.
Demikian ringkas cerita
reflektif kondisi Indonesia sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
......... Kemerdekaan yang dinyatakan masih harus dipertahankan dan
diperjuangkan .....
Motivasi Bangkit dan
Berdaulat menjadi spirit perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
...... Dua kata motivasi dalam menyikapi
situasi dan kondisi diri dan lingkungan untuk terus bergerak dan bergerak terus
sampai diantar ke liang lahat. Berhenti akan dilindas, menghindar akan
terlindas pula, tentu saja harus bangkit dan berdaulat.
By. Setiyo Hadi
@edukatortambeng
Kencong, 13 Juli 2025