Ilmu Pengetahuan (science)
memiliki dua hal yang menjadi unsur utama saling berhubungan, yaitu: obyek dan
subyek. Ilmu pengetahuan sendiri sangat berkaitan dengan pengalaman dan
pengetahuan yang dialami manusia di lingkungan alam semesta, baik dalam skala
kecil (diri sendiri) maupun yang lebih luas.
Alam semesta sebagai lingkungan
hidup manusia dirasakan ada suatu entitas / bentuk yang berada di luar diri
yang mempengaruhi kehidupan yang dianggap sebagai object / obyek atau sesuatu
di luar diri. Kemudian juga diri sebagai yang mengalami dan mengamati menjadi
subyek. Dengan demikian kondisi umum terbagi menjadi dua, yaitu: object yang
diamati dan subyek yang menjadi pengamat.
Hubungan antara obyek dan subyek
ini yang menjadi persoalan utama dalam kancah ilmu pengetahuan. Manusia sebagai
subyek, sekaligus sebagai obyek. Ini dimusabkan bahwa manusia bagian dari alam
semesta, sedangkan alam merupakan obyek yang diamati.
Bagaimana subyek terhubungkan
dengan obyek merupakan permasalah dalam kancah ilmu pengetahuan sepanjang masa
sejarah umat manusia. Serta, hubungan antar manusia sebagai subyek yang majemuk
dalam melihat dan mempersepsikan / menilai suatu objek menjadi ladang yang luas
dalam ranah ilmu pengetahuan.
Dari berbagai problema /
permasalahan ilmu pengetahuan yang terkait hubungan dan sifat hubungan antara
objek dengan subjek muncul dua bidang atau aspek pokok dalam ilmu pengetahuan. Pertama,
Bidang atau Aspek Ontologi. Bidang berkaitan dengan entitas / bentuk serta
karakter dari obyek yang ada. Aspek ini berkaitan dengan pertanyaan apa (what)
tentang keberadaan suatu obyek. Ini menyang keberadaan obyek berupa jati diri
entitas obyek (siapa / who) dan posisi tempat entitas
tersebut (dimana / where) serta kapan entitas itu ada (kapan / when). Pertanyaan
berkembang menjadi keinginan tahuan mengenai latar belakang muncul suatu
entitas obyek (mengapa / why). Lima pokok pertanyaan tersebut
merupakan bagian dari bidang atau aspek Ontologi dari ilmu pengetahuan (science).
Kedua, Bidang atau Aspek
Epistemologi.Entitas suatu obyek tidak diketahui langsung begitu saja, namun
melalui suatu proses sehingga menjadi suatu yang disebut ilmu pengetahuan.
Proses dari tahu menjadi tahu serta dari tahu sedikit menjadi tahu banyak
berkaitan dengan pertanyaan bagaimana (how) pengetahuan dan atau ilmu
pengetahuan diperoleh dan dikembangkan. Bidang pertanyaan epistemologi apa pengetahuan,
bagaimana penularannya, dan sejauh mana
mungkin bagi suatu entitas untuk diketahui. Ini mencakup
subyek dan obyek. (Y. Setiyo Hadi dari
berbagai sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar