Selasa, 19 Mei 2015

SEJARAH KERAJINAN BATU AKIK


Oleh Y. Setiyo Hadi (Penulis)

Pengerajin batu (termasuk pengerajin batu akik / batu mulia) merupakan profesi yang paling tua dalam sejarah umat manusia. Pengerajin batu melakukan praktek kerjanya dengan membentuk dan memoleh batu, mineral serta batu permata menjadi berbagai potongan yang yang dekoratif.
Kerajinan batu telah ada sejak zaman prasejarah sekitar tahun 3.000 Sebelum Masehi (SM). Manusia telah menggunakan berbagai alat dari batu dan melakukan proses terhadap berbagai bentuk batu dengan kekerasan yang berbeda-beda. Peradaban kuno dalam sejarah umat manusia telah mengenal pemotongan batu alam untuk alat dan perhiasan. Pada masa tersebut telah dikenal kurang lebih 1300 bentuk sudut pemotongan batu mulia.

Pada tahun 1400 SM telah dikenal penggunaan gerinda untuk pembentukan dan teknik pengolahan batu. Pembentukan batu dilakukan secara tradisional mulai dari yang buram sampai yang tembus. Penghalusan batu telah berkembang pada zaman ini dengan menggunakan dua teknik utama, yaitu:
  1. Faceting: pemotongan dan pemolesan batu mulia dalam berbagai bentuk sisi yang menempatkan penghalusan sebagai daya tariknya.
  2. Cobochon : pemotongan dengan berbentuk oval dengan membentuk dan memoles batu dengan cembung bagian atas dan datar di bagian bawah.

Kota Idar dan Oberstein di Jerman berkembang sebagai kota pengerajin batu akik / permata yang terkenal di dunia. Penambang pada akhir abad ke-14 Masehi menemukan Agate tidak jauh dari kedua kota ini. Pemotongan dan pemolesannya dilakukan dengan teknik cobochon dan dirupakan dalam bentuk patung.

Perkembangan di Idar dan Oberstein pada awal abad ke-18 Mashei terdapat sekitar 15 toko pemotongan batuk akik alias batu mulian dan permata. Perkembangan menjadi dua kali lipatnya terjadi di abad ke-19 Masehi.

Ledakan besar dari pendatang Jerman tatkala ditemukan cadangan baku aki besar di Brasil. Kemudian dibawah ke Idar-Oberstein untuk dipotong dan dipoles. Pada tahun 1800-an terdapat 150 toko pemotongan permata di Idar-Oberstein.

Kerajinan batu dan ukiran batu Giok berkembang di Cina sejak zaman Dinasti Shang. Pada tahun 1900-an berkembang teknik cobochon (bentuk oval) secara komersial yang diproduksi secara masal dan dengan harga yang murah.

Pada tahun 1960-an, kerajinan batu akik / mulia / permata berkembang secara pesat di Amerika. Pada tahun 1970-an terjadi booming / lonjakan yang kuat di pasar kerajinan batuk akik. Pada tahun 1980-an terjadi investasi besar-besaran di bidang batu permata.

Permata berlian dan rubi, serta mata harimau dan onyx menjadi favorit dari para penghobi batu permata. Pada tahun 1970-an terjadi lonjakan penggemar batu jenis pirus. Pada tahun 2014 – 2015 ini terjadi lonjakan penggemar batu akik.

Perkembangan pengolahan batuk mulia / permata dalam perkembangan sejarah umat manusia di dunia dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Asal Usul Desain Perhiasan - The Dawn of Man
Perhiasan Mesir (3000 SM sampai 639 Masehi)
Perhiasan China (3000 SM sampai 1500 M)
Perhiasan Mesopotamia (2600 SM ke 539 SM)
Kuno Mycenae Perhiasan Yunani (2700 SM ke 146 SM)
Perhiasan dari Lembah Indus (2500 SM sampai 1800 M)
Perhiasan pra-Columbus (1400 SM sampai 1500 M)
Perhiasan dari Persia (700 SM sampai 1700 M)
Perhiasan Etruscan (700 SM sampai 300 SM)
Perhiasan Romawi kuno (753 SM sampai 476 Masehi)
Perhiasan dari Abad Pertengahan (5 ke abad ke-12)
Perhiasan Renaissance (13 ke abad ke-17)
Perhiasan Victoria (18 ke abad ke-19)
Art Nouveau (19 sampai abad ke-20)
Art Deco Jewelry (1920 ke 1930)
Perhiasan Etnis Tribal (1900 sampai sekarang)
Perhiasan kontemporer (1970 sampai sekarang)

Sumber:

Tidak ada komentar:

STORY LINE BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur – Indonesia

  Story Line BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur –...