Oleh
Y. Setiyo Hadi (Penulis)
Respon manusia dalam interaksi dengan
lingkungan alam sekitarnya menghasilkan persepsi manusia tentang ruang (space)
dan waktu (time). Manusia hidup di ruang alam semesta, dan di dalamnya manusia
bergerak dalam kerangka interaksinya dengan unsur-unsur alam lainnya.
Gerak yang dialami oleh berbagai
unsur dalam semesta, terutama manusia, muncul dari interaksi relasional antara
satu unsur dengan unusur lainnnya di alam semesta. Relasional ini memunculkan adanya jarak dalam
ruang yang menghubungkan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Antara satu
jarak dengan yang lain memiliki jarak tempo untuk berubah dari satu titik ke
titik yang lain.
Jarak tempo inilah yang memuncul
waktu tempo yang harus dicapai dari satu titik ke titik lainnya yang menjadikan
relasional antara unsur di alam semesta. Perpindahan antara satu titik ke
titik lainnya di alam semesta ini memuncul apa yang dikenal dengan konsep times
atau waktu atau saat. Selanjut, akan muncul tiga konsep waktu sebagai konsekuensi
logis dari perpindahan dari satu titik ke titik lainnya di alam semesta, yaitu:
- Dulu (Past): posisi di mana sebelumnya berada pada titik tertentu dibandingnya saat berada di titik keberadaannya;
- Sekarang (Present) : titik di mana sedang berada;
- Akan Datang (Future): titik yang belum ditempati dan akan ditempati sesudah pada titik sedang berada.
Ketiga waktu ini memunculkan Konsep
dari Pendekatan Sejarah. Sejarah sendiri dimaknai sebagai peristiwa (titik)
yang telah terjadi di masa sebelumnya kita berada kini. Dengan memahami konsep
waktu di atas menjadi awal untuk berenang lebih lanjut dalam pendekatan
sejarah.
Jember 19 May 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar