Senin, 18 Mei 2015

SEJARAH DAN BUDAYA

SEJARAH DAN KEBUDAYAAN

Oleh Y. Setiyo Hadi

Sejarah
Pengertian sejarah (history) berasal dari bahasa Yunani dari akar kata istoria yang bermakna “ilmu”. Pengertian paling umum, dari Aristoteles, sejarah merupakan uraian sistematis mengenai berbagai gejala alam, baik dalam urutan waktu atau kronologi maupun tidak.

Natural history dalam bahasa Inggris digunakan sebagai pemahaman tentang pengertian sejarah secara umum. Selanjutnya, kata scientia dari bahasa Latin digunakan untuk makna dari urutan sistematik nonkronologis dari berbagai gejala alam dan kata istoria dipakai menjelaskan urutan berbagai gejala berkaitan dengan manusia dalam urutan waktu alias kronologi.

Geschichte yang digunakan dalam bahasa Jerman mempunyai akar dari kata gesschehen yang berarti terjadi. Pengertian ini mempunyai makna yang luas yang berkaitan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman manusia di kala dulu yang banyak sekali yang perlu diingat ulang, direkam, dan dicatat.

Manusia dalam upaya mendekati masa lalu atau mengingat berbagai peristiwa yang telah terjadi dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pertama, manusia melihatnya secara imajinatif yang berkecenderungan patriotik dengan tanpa melihat aspek kebenarannya. Kedua, melihat berbagai pengalaman masa lalu sebagai seni sastra yang berkecenderungan reka-reka. Ketiga, pendekatan secara ilmiah dari berbagai peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Pendekatan ilmiah melihat sejarah atau pengetahuan dan pengalaman masa lalu manusia sebagai ilmu. Tujuan utama sejarah sebagai ilmu adalah upaya sedekat-dekatnya melihat berbagai peristiwa yang telah telah terjadi. Pelajaran sejarah sebagai ilmu berupaya memperoleh seobjektif mungkin tentang berbagai peristiwa yang telah terjadi berdasarkan berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya yang kemudian disusun berdasarkan sumber-sumber tersebut.

Obyek utama dari pembahasan sejarah adalah peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Peristiwa yang dialami manusia menyangkut berbagai kegiatan manusia yang nampak baik bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Secara spesifik berkembang kajian tentang peristiwa yang dialami umat manusia dalam bidang tertentu, seperti: sejarah politik, sejarah budaya, sejarah ekonomi, sejarah sosial, sejarah pedesaan, sejarah kota, sejarah desa, sejarah seni, sejarah sastra, dan sebagainya.


Kebudayaan
Kebudayaan merupakan isi dari berbagai urutan waktu dari berbagai peristiwa yang dialami manusia. Manusia dalam perjalanan sejarah merupakan manusia yang berkebudayaan.

Kebudayaan dalam arti sempit dikenal dalam sebagai seni budaya yang melihat hanya sebagai ekspresi manusia dalam berkesenian. Ekspresi seni yang mengungkap aspek estetika dalam kehidupan manusia merupakan bagian dari kegiatan dan perilaku manusia.

Kebudayaan dalam arti yang luas melihat konsep kebudayaan sebagai totalitas dari pikiran, karya, dan hasil karya manusia. Kuntjaraningrat melihat kebudayaan sebagai sesuatu yang dicetuskan oleh manusia sebagai hasil dari suatu proses belajar. Kebudayaan dilihat sebagai keseluruhan aktifitas dan perilaku manusia dalam kehidupannya.

Lebih lanjut dalam analisa atau penjelasan tentang kebudayaan, konsep kebudayaan kemudian dipecah dalam beberapa unsur yang menjadi bagian-bagian dari keseluruhan aktifitas manusia yang dikenal sebagai “unsur-unsur kebudayaan yang universak”. Unsur-unsur kebudayaan yang universal ini merupakan isi dari semua kebudayaan yang dimiliki oleh umat manusia di seluruh dunia.

Uraian unsur-unsur kebudayaan universal yang dimiliki oleh kebudayaan umat manusia di seluruh dunia meliputi sebagai berikut:
1. Sistem Religi dan Upacara Keagamaan;
2. Sistem Dan Organisasi Kemasyarakatan;
3. Sistem Pengetahuan;
4. Bahasa;
5. Kesenian;
6. Sistem Mata Pencaharian Hidup; dan
7. Sistem Teknologi dan Peralatan.

Kebudayaan pengertian di atas merupakan totalitas dari keseluruhan ekspresi perilaku manusia dalam kehidupannya. Kebudayaan merupakan pikiran, perilaku, dan hasil karya umat manusia baik individu maupun berkelompok.


DAFTAR PUSTAKA
Kuntjaraningrat, Kebudayaan – Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Yudiono K.S., Pengantar Sejarah Sastra Indonesia, Jakarta: Grasindo, 2010.

Tidak ada komentar:

STORY LINE BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur – Indonesia

  Story Line BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur –...