Oleh
Y. Setiyo Hadi
“Jember memiliki jatidiri
masyarakat yang multikultural,” demikian ungkap Y. Setiyo Hadi yang akrab
dipanggil dengan Mas Yopi sebagai Penggagas dan Pengelola RUMAH SEJARAH. Mas Yopi menjelaskan bahwa jati diri Jember harus
dirunut sepanjang sejarah yang terjadi di wilayah kabupaten Jember mulai dari
prasejarah sampai hari ini.
Tidak sepotong-potong melihat
sejarah perjalanan kabupaten Jember merupakan hal penting yang harus
disosialisasikan, demikian ungkap Mas Yopi yang malang melintang sebagai salah
satu pelopor pegiat sejarah di Kabupaten Jember dalam sepuluh tahun terakhir
ini. Sejak tahun 2007, jebolan jurusan sejarah di salah satu universitas negeri
terkenal di Indonesia, Mas Yopi berfokus pada kegiatan menelusuri dan
mengembangkan potensi sejarah, khususnya sejarah Kabupaten Jember.
“Masyarakat Jember dalam
perjalanan sejarahnya merupakan masyarakat pendatang dari berbagai kultur yang
bermacam-macam,” kata mas Yopi saat diwawancari media petisi.co sambil ngopi
rempah bersama-sama. Tatkala ditanya apa buktinya kalau dalam sejarahnya
Kabupaten Jember menunjuk masyarakat Jember sebagai masyarakat multikultural?.
Menjawab pertanyaan media, sebelum Mas Yopi membeberkan bukti-bukti Jember yang
multikultural terlebih dahulu menjelaskan definisi tentang multikultural.
Multikultural berakar kata
dari kultural yang berarti kebudayaan, sedangkan multi berarti banyak atau
jamak atau plural. Pendekatan multicultural merupakan pandangan tentang
keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam suatu wilayah yang diwujudkan dengan
melihat bahwa kebenaran tidak dimonopoli oleh diri sendiri atau kelompok
sendiri, tetapi kebenaran juga dapat muncul dan dimiliki oleh orang lain atau
kelompok.
“Sejarah Kabupaten Jember
menunjukkan bahwa Jember memiliki kekayaan budaya yang layak disebut sebagai
masyarakat multicultural,” demikian ungkap Mas Yopi yang berkutat dengan
arsip-arsip colonial yang berbahasa Belanda. Peninggalan-peninggalan bersejarah
lengkap dimiliki oleh Kabupaten Jember mulai era prasejarah, prasasti, era
klasik majapahi, era klasik blambangan, colonial, pendudukan Jepang, sampai era
kemerdekaan.
Berbagai peninggalan dan
catatan sejarah menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Jember dihuni berbagai
etnis budaya, antara lain: Madura, Jawa, Osing, Bugis, Mandar, Cina, Arab,
Eropa, dan lain-lain. Mas Yopi dengan Rumah Sejarah-nya berupaya menggali dan
mengembangkan potensi multicultural dalam sejarah di wilayah Kabupaten Jember
dan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar