Minggu, 13 Juli 2025

BANGKIT DAN BERDAULAT!!! – REFLEKSI AWAL (#1)


BANGKIT DAN BERDAULAT!!! – REFLEKSI AWAL (#1)

By. Y. Setiyo Hadi @edukatortambeng 



Bangkit dan Berdaulat!!! Dua kata motivasi, bagi diri penulis dalam menyikapi situasi dan kondisi diri dan lingkungan untuk terus bergerak dan bergerak terus sampai diantar ke liang lahat. Berhenti akan dilindas, menghindar akan terlindas pula, tentu saja harus bangkit dan berdaulat.

Menjadikan peristiwa-peristiwa masa lalu yang disebut sejarah yang selama ini dianggap sebagai kata benda (noun) harus dijadikan kata kerja (verb). Mari kita kaji dan renungkan makna dari hadirnya Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dijadikan momentum Kemerdekaan Indonesia yang diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia, sebaga Hari Jadi Indonesia.

“Kami Bangsa Indonesia Dengan Ini Menyatakan Kemerdekaan Indonesia”

Tidak serta merdeka sepenuhnya ........ Pekik “Merdeka” menggema seantero Nusantara dengan harapan kedaulatan sepenuhnya hadir di negara yang disebut Indonesia ..... para pemimpin bangsa berupaya mengkonsolidasikan untuk mengusahakan “Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja”.

Akar rumput ...... mayoritas rakyat Indonesia diberbagai wilayah Nusantara .... memiliki harapan besar terhadap kemerdekaan Indonesia .... dengan harapan kesejahteran dan keadilan yang berkedaulatan ditangan bangsa Indonesia.

Di sisi lain, Belanda berusaha kembali menjajah kembali dengan menelorkan slogan “Bersiap Tijd” .... Periode Bersiap ......... dengan harapan Belanda kembali lagi mengusai Indonesia ......  sehingga pihakpihak yang diuntungkan pada masa Hindia Belanda .... turut serta dalam Periode Bersiap menyongsong kembalinya Belanda menguasai Indonesia .....

Gejolak terjadi di berbagai wilayah Nusantara di saat para pemimpin bangsa mengusahakan “Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja” .........

Periode Bersiap [Bersiap Tijd] dalam sudut pandang Belanda, Belanda berusaha membonceng Sekutu, dalam hal ini Inggris, untuk kembali menguasai Indonesia.

Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Sukarno pada 17 Agustus 1945 dan mencapai puncaknya selama kekosongan kekuasaan antara penarikan pasukan pendudukan Jepang hadir militer Inggris , sebelum penyerahan resmi kepada kehadiran militer Belanda pada Maret 1946.

Inggris terkejut setelah peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Palagan Ambarawa 20 Oktober hingga 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah, Palagan Bojongkokosan terjadi pada tanggal 9–12 Desember 1945 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ........ Milter Inggris sebagai Pemenang dalam Perang Dunia II dibikin “keok” oleh gabungan rakyat dan Tentara Rakyat Indonesia ....... Inggris sadar bahwa Indonesia bukan medan perang mereka dan dimanfaatkan oleh Belanda.

Demikian ringkas cerita reflektif kondisi Indonesia sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ......... Kemerdekaan yang dinyatakan masih harus dipertahankan dan diperjuangkan .....

Motivasi Bangkit dan Berdaulat menjadi spirit perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ......  Dua kata motivasi dalam menyikapi situasi dan kondisi diri dan lingkungan untuk terus bergerak dan bergerak terus sampai diantar ke liang lahat. Berhenti akan dilindas, menghindar akan terlindas pula, tentu saja harus bangkit dan berdaulat.

 

By. Setiyo Hadi @edukatortambeng

Kencong, 13 Juli 2025

BANGKIT DAN BERDAULAT!!! – REFLEKSI AWAL (#1)

BANGKIT DAN BERDAULAT!!! – REFLEKSI AWAL (#1) By. Y. Setiyo Hadi @edukatortambeng  Bangkit dan Berdaulat!!! Dua kata motivasi, bagi diri...