Oleh
Y. Setiyo Hadi
Manusia memiliki kedudukan yang lebih mulia dibandingkan
makhluk-makhluk lainnya. Kemuliaan ini muncul karena potensi yang dimiliki
manusia.
Potensi manusia lebih komplit dibanding lainnya. Dengan
potensi inilah manusia berinteraksi dalam lingkungan alam dan berinteraksi
dengan sesama manusia. Selain itu manusia, dengan potensi yang dimilikinya,
mampu menemukan dirinya sebagai makhluk atau ciptaan dari Sang Maha Pencipta.
Ada tiga potensi utama yang dimiliki manusia sehingga manusia
mampu mengidentifikasi, mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam
untuk kepentingan kehidupannya, yaitu: jasad, akal, dan ruh. Ketiga potensi itu
berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam diri manusia.
Jasad adalah bentuk fisik manusia yang sifatnya materialistic.
Artinya kebutuhan jasad tidak lebih seperti hewan yang membutuhkan makan, minum
serta kebutuhan biologis lainnnya untuk kelangsungan hidupnya.
Manusia tidak sekedar hewan yang tumbuh dan berkembang, namun
memiliki kemampuan identifikasi, berpikir dan menganalisa dengan memiliki
potensi akal. Dengan akal inilah manusia diberi kemuliaan dibandingkan
makhluk-makhluk lainnya.
Antara jasad dan akal dihubungkan oleh fungsi-fungsi indera,
yang dikenal sebagai panca indera. Ada tiga fungsi utama dari indera-indera
tersebut: melihat (dua mata), mendengar (dua telinga) dan merasa (hidung dan
kulit yang menjadi pembungkus jasad manusia).
Respon sebagai hasil kerja panca indera kemudian mengalir
menuju otak sebagai mesin kerja dari akal. Fungsi utama dari akal adalah
memproses segala hasil kerja panca indera (processing) yang menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan atau rekomendasi untuk berbagai tindakan yang akan
berwujud sebagai perilaku (attitudes) manusia.
Akal yang berfungsi memproses segala hasil kerja panca indera
mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: mengumpulkan, menyimpan, memilah / klasifikasi,
diinterpretasi dan analisa, dan memilih (choice). Langkah-langkah inilah
sebagai kemampuan dan potensi akal dalam kehidupan manusia.
Kemampuan yang sangat terkait dengan kemampuan akal adalah
Membaca. Membaca ini haruslah diartikan sebagai makna yang luas, bukan hanya
sekedar membaca buku.
Membaca mempunyai makna yang luas, yaitu membaca seluruh isi
alam semesta yang termasuk membaca keberadaan diri manusia sendiri. Ini adalah
fondasi / dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan peradaban yang
dimiliki oleh umat manusia.
Kontrol diri manusia terletak dari potensi yang lebih dalam
dari jasad dan akal, yaitu potensi ruhani. Ruhani ini berkaitan dengan asal
usul manusia yang sangat awal.
Hati / qolbu menjadi perangkat utama menuju pemberdayaan
potensi ruhani. Hati yang kotor menyebabkan terhalangnya pintu ruhani. Menata
dan membersihkan hati menjadi langkah menuju ruhani yang mantap.
Aspek ruhanilah yang menjadi motivator dari kehidupan
manusia. Aspek Ruhani menjelaskan bahwa : Datangnya Semua Makhluk (termasuk
manusia) Dari Sang Pencipta, Dan Kembalinya Kepada Sang Pencipta pula.
Demikian ulasan singkat tentang potensi manusia. Ulasan ini
sebagai landasan untuk pembahasan dan aplikasi dari potensi manusia dalam
artikel selanjutnya.
Perlu adanya identifikasi potensi manusia yang dilanjutkan
dengan proses pengembangan dari pemberdayaan potensi manusia. Sehingga mampu
memunculkan inovasi dan kreatifitas yang berkesinambungan dan berkeseimbangan
dalam kehidupan ini.
Jember, 7 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar