Senin, 08 April 2013

Potensi Manusia: Pemahaman Tentang Hidup Dan Kehidupan Di Tengah Alam Semesta


Oleh
Y. Setiyo Hadi



Manusia memiliki kedudukan yang lebih mulia dibandingkan makhluk-makhluk lainnya. Kemuliaan ini muncul karena potensi yang dimiliki manusia.
Potensi manusia lebih komplit dibanding lainnya. Dengan potensi inilah manusia berinteraksi dalam lingkungan alam dan berinteraksi dengan sesama manusia. Selain itu manusia, dengan potensi yang dimilikinya, mampu menemukan dirinya sebagai makhluk atau ciptaan dari Sang Maha Pencipta.
Ada tiga potensi utama yang dimiliki manusia sehingga manusia mampu mengidentifikasi, mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan kehidupannya, yaitu: jasad, akal, dan ruh. Ketiga potensi itu berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam diri manusia.
Jasad adalah bentuk fisik manusia yang sifatnya materialistic. Artinya kebutuhan jasad tidak lebih seperti hewan yang membutuhkan makan, minum serta kebutuhan biologis lainnnya untuk kelangsungan hidupnya.
Manusia tidak sekedar hewan yang tumbuh dan berkembang, namun memiliki kemampuan identifikasi, berpikir dan menganalisa dengan memiliki potensi akal. Dengan akal inilah manusia diberi kemuliaan dibandingkan makhluk-makhluk lainnya.
Antara jasad dan akal dihubungkan oleh fungsi-fungsi indera, yang dikenal sebagai panca indera. Ada tiga fungsi utama dari indera-indera tersebut: melihat (dua mata), mendengar (dua telinga) dan merasa (hidung dan kulit yang menjadi pembungkus jasad manusia).
Respon sebagai hasil kerja panca indera kemudian mengalir menuju otak sebagai mesin kerja dari akal. Fungsi utama dari akal adalah memproses segala hasil kerja panca indera (processing) yang menghasilkan kesimpulan-kesimpulan atau rekomendasi untuk berbagai tindakan yang akan berwujud sebagai perilaku (attitudes) manusia.
Akal yang berfungsi memproses segala hasil kerja panca indera mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: mengumpulkan, menyimpan, memilah / klasifikasi, diinterpretasi dan analisa, dan memilih (choice). Langkah-langkah inilah sebagai kemampuan dan potensi akal dalam kehidupan manusia.
Kemampuan yang sangat terkait dengan kemampuan akal adalah Membaca. Membaca ini haruslah diartikan sebagai makna yang luas, bukan hanya sekedar membaca buku.
Membaca mempunyai makna yang luas, yaitu membaca seluruh isi alam semesta yang termasuk membaca keberadaan diri manusia sendiri. Ini adalah fondasi / dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan peradaban yang dimiliki oleh umat manusia.
Kontrol diri manusia terletak dari potensi yang lebih dalam dari jasad dan akal, yaitu potensi ruhani. Ruhani ini berkaitan dengan asal usul manusia yang sangat awal.
Hati / qolbu menjadi perangkat utama menuju pemberdayaan potensi ruhani. Hati yang kotor menyebabkan terhalangnya pintu ruhani. Menata dan membersihkan hati menjadi langkah menuju ruhani yang mantap.
Aspek ruhanilah yang menjadi motivator dari kehidupan manusia. Aspek Ruhani menjelaskan bahwa : Datangnya Semua Makhluk (termasuk manusia) Dari Sang Pencipta, Dan Kembalinya Kepada Sang Pencipta pula.
Demikian ulasan singkat tentang potensi manusia. Ulasan ini sebagai landasan untuk pembahasan dan aplikasi dari potensi manusia dalam artikel selanjutnya.
Perlu adanya identifikasi potensi manusia yang dilanjutkan dengan proses pengembangan dari pemberdayaan potensi manusia. Sehingga mampu memunculkan inovasi dan kreatifitas yang berkesinambungan dan berkeseimbangan dalam kehidupan ini.
Jember, 7 April 2013

Tidak ada komentar:

STORY LINE BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur – Indonesia

  Story Line BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur –...