GARUDAMUKHA MERUPAKAN
LAMBANG DARI KERAJAAN KAHURIPAN PADA ERA KEPEMIMPINAN AIRLANGGA, SERTA
KERAJAAN-KERAJAAN PELANJUT KAHURIPAN, YAITU PANJALU (KADIRI) DAN JENGGALA.
GARUDAMUKHA INI PADA KEMUDIAN HARI MENJADI INSPIRASI DARI LAMBANG GARUDA
SEBAGAI LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
Salah satu Arca Garuda
temuan dari Jawa Timur (lokasi tepat belum teridentifikasi) menjadi koleksi
Museum Nasional Republik Indonesia. Garuda yang diarcakan tersebut wajahnya
menghadap ke samping seperti layaknya berbagai relief di candi-candi Jawa
Timur.
Garuda yang digambarkan
dalam arca tersebut menggenggam seperti kendi yang berbentuk bulat di tanngan
kanannya, diduga sebagai tempat menyimpan tirtha amrta (air kehidupan, air
keabadian). Garuda, dalam kisah Garudeya, dikisahkan berupaya memperoleh tirtha
amrta untuk membebaskan Bundanya, Vinata yang diculik dan ditawan oleh Kadru.
Simbol Garuda
dipergunakan sebagai Simbol Kenegaraan sejak era Kerajaan Kahuripan yang
dipimpin oleh dua kerajaan penerus Airlangga yang dipimpin dua putera beserta
keturunannya, yaitu: Kerajaan Panjalu (Kadiri) dan Kerajaan Jenggala. Kerajaan
Panjalu / Kadiri dengan rajanya Sri Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala di bawah
kepemimpinan Mapanji Garasakan.
Lambang Kenegaraan
Kahuripan era Raja Airlangga disebut Garudamukha. Airlangga dipercaya sebagai
titisan Wisnu, dan Garuda adalah burung suci yang menjadi tunggangan atau
wahana salah satu dewa utama dalam kepercayaan Hindu tersebut.
Penyebutan Garudamukha
termaktub dalam beberapa ungkapan pada masa Airlangga, salah satunya yang
berbunyi:
“Gumereh ikang gong
gendhing surak umwang gumuruh kang dhwaja mawagatra garudhamukha lancana rekta
kumlab munggwing umiringaken dening wadwa manunggang waji mwang gajah”.
Berarti: “Suara gong
dan tembang bergemuruh terdengar menyertai barisan balatentara dan bendera
dengan lencana Garudamukha berkibar diiringi oleh para prajurit yang menaiki
kuda serta gajah.”
(Y.S.H / dari berbagai sumber / 26012024)
--- detil penjelasannya akan ditayangkan dalam channel YouTube : @boemipoegerchannel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar