Minggu, 07 Oktober 2012

BATU GONG PETANDA PERADABAN JEMBER (01)






Nama Jember sudah terkenal di seantero dunia. Antara lain dikenal karena sumber daya alam, seperti tembakau yang menjadi symbol kabupaten Jember, juga saat ini aktifitas budaya Jember Fashion Carnival sebagai karya anak Jember dikenal di seluruh dunia.


Kebekenan Jember di seluruh dunia belumlah menjadi kebanggaan bagi warga Jember, mengapa demikian? Realitasnya masa lalu alias sejarah dari kewilayahan Jember masih diselimuti kabut tebal. Rekaman sejarah Jember belum tergali dan tertata sedemikian rupa jelasnya, sehingga jati diri Jember masih berada dalam keremangan jaman.


Sayang sungguh disayang Jember belum memiliki MUSEUM. Museum ini sesungguhnya sangat penting untuk menjaga dan melestarikan warisan sejarah dan cagar budaya sebagai upaya memperkuat dan memperjelas jati diri Jember sebagai wilayah kebudayaan


Benda-benda sejarah dan cagar budaya berserakan di berbagai wilayah Kabupaten Jember. Rentan dan berpeluang tinggi untuk rusak dan pencurian dari mafia barang antik.

Batu Gong menjadi salah satu benda cagar budaya yang menjadi cahaya untuk memperjelas keberadaan masa lalu Jember. Aksara yang terdapat di Batu Gong menjadi petunjuk awal tentang awal sejarah wilayah Jember.




Beratus-ratus orang setiap harinya, baik berkendaraan maupun jalan kaki, melewati lokasi tempat Batu Gong berada. Serta puluhan pedagang berjajar di kanan dan kiri jalan menuju Puger – Kencong beraktifitas mengais rejeki. Hanya sedikit di antara mereka yang mengetahui bahwa batu yang tergeletak di di sebelah timur bukit kecil adalah prasasti.



Lokasi tempat Batu Gong dikenal sebagai nama Jatian yang berada di jalan propinsi Jember – Lumajang yang mengarah ke Puger – Kencong. Berada di areal tanaman jati milik Perhutani.


Terletak di Dusun Kaliputih Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Dari Jembatan Kaliputih berjarak kurang lebih 200 meter ke arah selatan.


Riwayat yang berkembang, awal posisi Batu Gong berada di bukit areal tanaman jati sebelah barat jalan yang mengarah ke Puger. Pada tahun 1966 saat maraknya gerakan KAMI dan KAPPI menumpas G 30 S PKI secara bersama-sama Batu Gong di atas bukit digulingkan sehingga berada pada posisi saat ini. Digulingkannya Batu Gong dengan harapan agar tidak terjadi ritual yang mengarah ke kemusyrikan.


Tersembunyi misteri dibalik keberadaan Batu Gong. Tersiar kabar, dari beberapa orang tua di sekitar wilayah jatian, saat Batu Gong berada di atas bukit setiap hari Kamis Kliwon malam Jum’at Legi seringkali terdengar bunyi gong dipukul berkali-kali. Batu Gong menjadi sasaran tempat ritual oleh kalangan tertentu sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

STORY LINE BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur – Indonesia

  Story Line BOEMI POEGER (LANDSCHAP EN REGENTSCHAP POEGER) : Wilayah Sejarah Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur –...